Selain diikuti dari ketiga universitas tersebut, Kegiatan ini juga diikuti 4 dosen kontrak di POLNES "ICEE" asal Amerika, Scotlandia dan Filiphina. Mereka berwisata ke obyek wisata yang ada di Samarinda, Balikpapan, dan Tenggarong Kutai Kartanegara (Kukar).
Tujuan pelaksaan tourism marketing summer course untuk meningkatkan mobilisasi students (students exchange) dari dan ke Luar Negeri, sebagai bentuk tindaklanjut MoU Polnes dengan UCTS Malaysia dan NIRT China, dan sebagai bentuk kontribusi Polnes terhadap Pemda dalam mempromosikan kepariwisataan di Kaltim
Direktur POLNES, Ir. Ibayasid,M.Sc menuturkan, perlu adanya terobosan dalam hal mempelajari ilmu pendidikan. "Kita harus mulai dari yang kecil dulu. Selain itu, untuk menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi," ucapnya yang disampaikan saat ramah tamah peserta Join Tourism Marketing Summer Course 2017 di rumah jabatan walikota, Senin malam, 31 Juli 2017.
Materi Summer Course fokus pada bagaimana memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang kepariwisataan di Kaltim. Sehingga peserta diberi materi di kelas tentang marketing dan juga melakukan survey destinasi wisata di Samarinda, Tenggarong dan Balikpapan. Hasil survey dipakai sebagai dasar bagi peserta untuk mendesain alat promisi wisata Kaltim berbasis web
Ir. Ibayasid menambahkan, hal ini merupakan upaya dalam membantu pemerintah daerah dalam mempromosikan pariwisata sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa kita sendiri.
Dalam acara tersebut, turut pula hadir Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sucipto Wasis yang mewakili Walikota Samarinda Syahari Ja'ang yang sedang berhalangan hadir. Iya mengatakan kegiatan semacam ini merupakan hal yang sangat luar biasa.
"Acara semacam ini bagus dan harus kita lakukan lagi. Tourism marketing sangat membantu Kaltim, khususnya Samarinda dalam memperkenalkan wisatanya terhadap dunia," tuturnya.
Selama 8 hari, peserta berbagai negara tersebut diajak untuk berkeliling Kaltim.
Pihak POLNES mempercayakan M. Fauzan Noor (Foto Tengah diantara para Wisatawan) Sebagai Tour Organizer & Tour Leader dalam mengatur & memimpin perjalanan ini, beliau dr jurusan pariwisata sdh berpengalaman dan familiar dgn destinasi2 wisata di KALTIM, dan mempunyai banyak link di instansi pemerintahan khususnya dinas pariwisata Kab/kota.
Panitia Banyak mendapat kemudahan dari beliau karena kegiatan ini dibantu dan difasilitasi oleh Dispar karena jaringan dan hubungan yang baik.
Di Samarinda, para mahasiswa diajak untuk berkunjung kebeberapa destinasi wisata, di antaranya ke tempat pembuatan tradisional oil minyak banteng, Desa Sarung Tenun Samarinda Seberang, Islamic Center, Citra Niaga, berkeliling dengan Mahakam Cruise, Taman Lampion Garden, Rumah Budaya PAMPANG serta BUDHIS Center.
Sementara di Tenggarong mengikuti Rangkaian Pesta Adat Erau (EIFAF) berupa makan bersama di acara BESEPRAH, Menyaksikan Street Festival di Pulau Kumala, Mengunjungi Makam Raja Kutai dan menyaksikan wahana antariksa di Planetarium serta Museum Kayu.
Kemudian di balikpapan, mereka diajak mengunjungi salah satu tempat konservasi Beruang Madu yang berada di habitat aslinya yaitu di KWPLH, dan berlanjut ke bukit bangkirai guna menikmati alam yang masih natural dengan menaiki ikon wisata tersebut berupa Canopy Bridge. sebagai closing dari rangkaian kegiatan ini, mereka kembali di suguhkan nuansa alam yang terawat keasriannya yaitu di Mangrove Center Balikpapan, disini mereka di ajak menyusuri taman mangrove menggunakan kapal khusus guna menyaksikan Bekantan si hidung panjang secara langsung di habitatnya.
Setelah rangkaian wisata tiga kota telah di laksanakan, mereka di haruskan untuk menuangkan hasil perjalannannya berupa coretan-coretan Online, baik di blog maupun di sosial media. tujuannya tidak lain adalah untuk menarik perhatian follower mereka guna memperkenalkan wisata kaltim di negara mereka.
Setelah dilakukan seleksi, panitia menentukan 3 mahasiswa terbaik dalam menuangkan hasil explorasi wisata mereka. diantara sekian mahasiswa terpilih terdapat 3 terbaik dari masing-masing negaranya meliputi dari malaysia, tiongkok dan indonesia.
Kenapa hanya 3 destinasi saja??? padahal masih banyak destinasi wisata di kaltim. DR. Indah Martati, selaku ketua International Office and Partnership POLNES (IOP) menyatakan, dipilihnya 3 destinasi ini dikarenakan minimnya dana yang ada. dia berharap, kedepannya dapat lebih baik lagi dan merata. imbuhnya.
Dukungan terhadap kegiatan ini dari berbagai pihak yakni pemprov Kaltim dengan mengundang peserta utk ramah tamah dengan Gubernur Kaltim pada tgl 30 Juli 2017 pukul 19.30 wita di Lamin Etam bersama dengan acara Bingkai Kebangsaan di Bumi Etam.
Juga dukungan dari pemkot samarinda dengan jamuan makan malam dan pemberian cinderamata.
Dukungan juga berasal dari Bank BRI kanca 2 SMD, PT Kitadin Embalut, PT KPC, Hotel Aston Samarinda, Grand Kartika Hotel Samarinda, Dinas pariwisata Prov Kaltim, Dinas Pariwisata Kota Samarinda dan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara.