Keuntungannya, kampus dapat lebih menyiapkan sumber daya manusia yang lebih kompeten. Mahasiswa dapat melaksanakan pendidikan di industri langsung, dan industri pun mendapat keuntungan karena tenaga yang terserap memang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan. Sebab memang, dari sisi teknologi, industri lebih cepat berkembang, “ungkap Ibayasid.
Untuk Revitalisasi ini, kampus bekerjasama dengan industri, lewat pendidikan berbasis teknologi yang lebih berkembang, Industri pun dapat menekan biaya peningkatan kompetensi, karena SDM sudah beradaptasi dengan teknologi baru. Dalam revitalisasi pendidikan tinggi vokasi ini, mahasiswa disiapkan agar cepat terserap di dunia kerja. Dengan begitu pendapatan ekonomi dapat meningkat dan pembangunan pun turut dapat dipacu,” ucapnya. Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi juga dapat memberikan petunjuk terkait kebutuhan dunia industri. Saat ini, perusahaan tidak hanya melihat para pencari kerja hanya dari selembar ijazah, namun juga keterampilan dan keahlian. “Berharap workshop ini bisa mendapatkan kurikulum yang bagus, sesuai program revitalisasi. Yaknik untuk meningkatkan kemampuan sesuai kebutuhan industri, “ tutup Ibayasid. (revit/*/zain/w-kur/17)
Belum lama ini, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengusulkan program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi, untuk membuat kurikulum baru agar lulusan yang dihasilkan berkompetensi sesuai kebutuhan industri. Hal itupun ditindaklanjuti Politeknik Negeri Samarinda, dengan menggelar Workshop Kurikulum Dual System untuk Program Diploma IV Rekayasa Jalan dan Jembatan, serta Diploma III Teknik Alat Berat di Ballrom Amaris Hotel, Rabu (6/9/2017) kemarin. Direktur Politeknik Negeri Samarinda Ibayasid M Bintoro menjelaskan, proses revitalisasi tersebut bertujuan mengubah kurikulum Politeknik agar menghasilkan lulusan yang berkompeten, dan dapat segera diterima di dunia industri sesuai bidangnya. Dalam workshop ini, kampus akan menerapkan kurikulum dual system, dengan porsi lebih besar oleh industri.
Keuntungannya, kampus dapat lebih menyiapkan sumber daya manusia yang lebih kompeten. Mahasiswa dapat melaksanakan pendidikan di industri langsung, dan industri pun mendapat keuntungan karena tenaga yang terserap memang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan. Sebab memang, dari sisi teknologi, industri lebih cepat berkembang, “ungkap Ibayasid.
Untuk Revitalisasi ini, kampus bekerjasama dengan industri, lewat pendidikan berbasis teknologi yang lebih berkembang, Industri pun dapat menekan biaya peningkatan kompetensi, karena SDM sudah beradaptasi dengan teknologi baru. Dalam revitalisasi pendidikan tinggi vokasi ini, mahasiswa disiapkan agar cepat terserap di dunia kerja. Dengan begitu pendapatan ekonomi dapat meningkat dan pembangunan pun turut dapat dipacu,” ucapnya. Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi juga dapat memberikan petunjuk terkait kebutuhan dunia industri. Saat ini, perusahaan tidak hanya melihat para pencari kerja hanya dari selembar ijazah, namun juga keterampilan dan keahlian. “Berharap workshop ini bisa mendapatkan kurikulum yang bagus, sesuai program revitalisasi. Yaknik untuk meningkatkan kemampuan sesuai kebutuhan industri, “ tutup Ibayasid. (revit/*/zain/w-kur/17)