|
Lembaga Sertifikasi Profesi Politeknik Negeri Samarinda
(LSP POLNES) |
|
|
|
SKEMA SERTIFIKASI QUANTITY SURVEYOR
|
Disusun atas dasar Standar kompetensi kerja tenaga bidang konstruksi. Skema ini dipergunakan untuk sertifikasi profesi dalam ruang jabatan kerja Quantity Surveyor bidang kunstruksi. Skema ini dirujuk dari keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesi Nomor KEP.06/MEN/I/2011tentang Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional sektor konstruksi untukjabatan kerja quantity surveyor
|
Ditetapkan tanggal Disyahkan tanggal
14 November 2014 17 November 2014
Oleh: Oleh :
Bambang Santoso, ST, M.Sc Ir. Bahtiar, MT
Ketua Komite Skema Direktur LSP
Nomor Dokumen : SS.01.QS.003.2014
Nomor Salinan : 01
Status Distribusi :
√ Terkendali
Tak terkendali
1.1. Memenuhi amanat UU No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dalam pasal 8 bahwa setiap kegiatan jasa konstruksi baik sebagai perencana, pelaksana maupun pengawas konstruksi hurus memeiliki sertifikat kompetensi.
1.2. Memenuhi amanat UU No.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi dalam Pasal 44 ayat 1 dan 2 bahwa Perguruan Tinggi berhak memberikan sertifikat kompetensi bagi lulusannya yang lulus uji kompetensi
1.3. Kebutuhan terhadap teknisi Quantity Surveyor bidang konstruksi yang terus meningkat, perlu diselaraskan dengan membangun sistem penjaminan kualitas kinerja teknisi.
1.4. Tuntutan untuk peningkatan kualitas teknisi Quantity Surveyor bidang konstruksi yang semakin berkembang, memerlukan pengakuan dan penghargaan terhadap kompetensi teknisi Quantity Surveyor.
2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI
2.1. Ruang lingkup : Konstruksi
2.2. Lingkup penggunaannya : untuk sertifikasi tenaga kerja Jabatan Quantity Surveyor
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan kompetensi kerja untuk para tenaga kerja yang berprofesi sebagai Quantity Surveyor.
3.2. Memelihara kompetensi sumber daya manusia bidang Bidang Kontruksi Sub Bidang Transportasi sebagai Quantity Surveyor.
3.3. Sebagai acuan dalam pelaskanaan asesmen oleh LSP dan Asesor
4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
4.2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.3. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
4.4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Kep.70A/Men./2003, tentang : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4.5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:KEP. 06/ MEN / I / 2011, tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Konstruksi untuk Jabatan Kerja Quantity Surveyor Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4.6. Pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor 210 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi.
4.7. Pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor 301 Tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
5.1. Jenis Kemasan : KKNI /OKUPASI NASIONAL /KLASTER
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
Quantity Surveyor
No. |
KODEUNIT |
JUDULUNITKOMPETENSI |
KOMPETENSIUMUM |
||
1 |
SPL.QS01.001.00 |
MelaksanakanPerundangan-undangandan/ atau ketentuanUsaha JasaKonstruksi(UUJK),Sistim ManajemenKeselamatanKerjaKesehatandanLingkungan (SMK3L)danKodeEtik ProfesiQuantity Surveyor. |
KOMPETENSIINTI |
||
2 |
SPL.QS02.004.00 |
MenghitungBillsofQuantities(BQ)berdasarkanSMM (StandardMethod ofMeasurement). |
3 |
SPL.QS02.007.00 |
MengerjakanPenilaianProgresPekerjaanSecaraBerkala (InterimValuation). |
4 |
SPL.QS02.008.00 |
MenghitungPerubahanPekerjaan(pekerjaantambah-kurang). |
5 |
SPL.QS02.009.00 |
MengerjakanLaporanKeuanganSecara Berkala(Cost Report). |
6 |
SPL.QS02.010.00 |
MengerjakanPerhitunganAkhir(FinalAccount). |
KOMPETENSIKHUSUS |
||
7 |
SPL.QS03.001.00 |
MemrosesAnalisisBiayaKonstruksi/ FeedbackCostdata (CostAnalysis). |
6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI
6.1 Mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Teknik Sipil Program Studi Teknik Sipil yang telah melaksanakan perkuliah sampai semester 5 (lima)
7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT
7.1. Hak Pemohon
7.1.1. Mendapatkan kartu tanda peserta
7.1.2. Mendapatkan Informasi tentang Skema Sertifikasi
7.1.3. Mendapatkan Sertifikat Kompeten bagi yang dinyatakan kompeten
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Mempersiapkan bukti-bukti nilai dan pengalaman berkaitan dengan Skema
7.2.2. Membayar biaya uji kompetensi
7.2.3. Mengikuti kegiatan konsultasi pra asesmen
7.2.4. Mentaati Peraturan yang dikeluarkan oleh LSP
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya Sertifikasi sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah)
9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti berupa :
9.1.3. Pemohon sudah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan
9.1.4. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.2. Proses Asesmen
9.2.1. Proses sertifikasi dilakasanakan pada TUK Teknik Sipil yang telah Diverifikasi oleh LSP POLNES dan ditetapkan melalui keputusan DIREKTUR POLNES
9.2.2. Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan sema sertifikasi Quantity Surveyor Technician telah dilakukan secara objektif dan sistemtis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi
9.2.3. Tolak ukur (benchmark) yang relavan untuk Metoda Asesmen dan Alat Asesmen (Assessment Tools) atau perangkat asesmen yang dipilih dan diinterprestasikan untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
9.2.4. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen Quantity Surveyor Technician dijelaskan, dibahas dan di klarifikasi dengan peserta sertifikasi
9.2.5. Prisip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.2.6. Bukti yang dikumpulkan pada asesmen mandiri (APL 02) diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti
9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi.
.
9.3. Proses Uji Kompetensi
9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara Praktek, Tertulis dan Lisan dengan handal dan objektif, serta berdasarkan pada skema sertifikasi.
9.3.2. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses penujian Quantity Surveyor Technician diverifikasi atau di kalibrasi secara tepat
9.3.3. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.3.4. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, uji tulis dan uji lisan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti
9.3.5. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”
9.4. Keputusan Sertifikasi
9.4.1. Rekomendasi hasil uji kompetensi dari Tim Asesor Kompetensi disampaikan kepada LSP POLNES, untuk selanjutnya dibahas oleh Komite Teknik LSP POLNES.
9.4.2. Keputusan Sertifikasi ditetapkan oleh Komite Teknik LSP melalui mekanisme Rapat Pleno Komite Teknik LSP POLNES. Personel yang terlibat didalam penetapan keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan uji atau pelatihan calon.
9.4.3. Hasil Keputusan Komite Teknik dituangkan dalam Berita Acara selanjut disampaikan ke Direktur LSP untuk dapat ditetapkan .
9.4.4. Keputusan Sertifikasi bersifat mutlak, ketidakpuasan terhadap keputusan tersebut dapat dilakukan melalui Proses Banding.
9.4.5. Keputusan Sertifikasi akan dituangkan dalam bentuk sertifikat kompetensi atau dituliskan pada log kompetensi mahasiswa.
9.4.6. Masa berlaku sertifikat adalah 3 tahun terhitung sejak sertifikat diterbitkan
9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pelanggaran terhadap kode etik pemegang sertifikat
9.5.2. LSP POLNES menetapkan masa pembekuan dan selama pembekuan LSP POLNES dapat mencabut sertifikat jika pemegang sertifikat tidak mampu memenuhi persyaratan lagi.
9.5.3. Jika sertifikat akan dibekukan, maka LSP POLNES akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan sertifikat
9.5.4. Jika pemegang sertifikat mengalami kecelakaan kerja yang berdampak pada pengurangan kinerja perusahaan, maka sertifikat akan dicabut
9.5.5. Apabila sampai dengan batas waktu pembekuan sertifikat, pemegang sertifikat belum memenuhi rekomendasi perbaikan, maka sertifikat akan dicabut
9.6. Proses Sertifikasi Ulang
9.6.1. Pemegang sertifikat wajib mengajukan permohonan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat kompetensi yang dimilikinya minimal 2 bulan sebelum berakhirnya masa berlaku sertifikat.
9.6.2. Persyaratan permohonan sertifikasi ulang untuk perpanjangan masa berlaku sertifikat sebagai berikut :
9.7. Penggunaan Sertifikat
9.7.1. Pengguna sertifikat kompetensi harus mematuhi semua persyaratan dari LSP POLNES
9.7.2. Melaksanakan keprofesian sesuai dengan bidang kompetensinya dengan tetap menjaga kode etik profesi.
9.7.3. Memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada dalam Skema Sertifikasi Profesi LSP POLNES
9.7.4. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP POLNES secara khusus maupun profesi kompetensi yang dimiliki.
9.7.5. Memelihara dan meningkatkan kompetensi sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat kompetensinya.
9.7.6. Apabila pemegang sertifikat dinilai melanggar ketentuan penggunaan sertifikat atau merugikan LSP POLNES, maka LSP POLNES dapat melakukan penarikan/pencabutan sertifikat; sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan LSP POLNES.
9.7.7. Mengikuti program surveilen yang ditetapkan LSP POLNES minimal satu tahun sekali.
9.7.8. Melaporkan rekaman laporan hasil pekerjaan setiap 6 (enam) bulan sekali.
9.8. Banding
9.8.1. Peserta Uji Kompetensi dapat mengajukan banding terhadap hasil asesmen jika mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari asesor. Perlakuan tidak adil tersebut meliputi diskriminasi, mempersulit dalam pembuktian asesmen dan konflik kepentingan
9.8.2. Prosedur pengajukan banding atas keputusan hasil asesmen adalah sebagai berikut:
Lembaga Sertifikasi Profesi Politeknik Negeri Samarinda (LSP POLNES) |
||
|
SKEMA SERTIFIKASI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI SALURAN UDARA |
Disusun atas dasar permintaan dari Asosiasi Kontraktor Listrik (AKLI, AKLINDO, ASKOMELIN) Wilayah Kalimantan Timur, Perusahaan Pertambangan dan Perusahaan Perkebunan Serta Perusahaan Listrik Negara. Skema ini dipergunakan untuk sertifikasi profesi dalam ruang lingkup ketenagalistrikan bidang pemeliharaan distribusi tenaga listrik. Skema ini dirujuk dari keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor : KEP.286/MEN/VI/2007 tentang Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Sektor Ketenagalistrikan sub sektor Ketenagalistrikan bidang distribusi tenaga listrik
|
Ditetapkan tanggal Disyahkan tanggal
14 November 2014 17 November 2014
Oleh: Oleh:
Bambang Santoso, ST, M.Sc Ir. Bahtiar, MT
Ketua Komite Skema Direktur LSP
Nomor Dokumen : SS. 01.KTL.001.2014
Nomor Salinan : 01
Status Distribusi :
√ Terkendali
Tak terkendali
1.1. Memenuhi amanat UU No 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrik dalam pasal 44 ayat 6 bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi.
1.2. Memenuhi amanat UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dalam pasal 44 ayat 1 dan 2 bahwa Perguruan tinggi berhak memberikan sertifikat kompeten bagi lulusannya yang sudah dinyatakan lulus uji kompetensi.
1.3. Memenuhi amanat UU No 3 tahun 2014 tentang Perindutrian dalam pasal 16 ayat 1 bahwa pembangunan sumber daya manusia indutri dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten guna meningkatkan peran sumber daya manusia Indonesia di bidang industri.
1.4. Kebutuhan terhadap tenaga kerja pada pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik terus meningkat, perlu diselaraskan dengan membangun sistem penjaminan kualitas tenaga kerja.
1.5. Tuntutan untuk peningkatan kualitas tenaga kerja pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik yang semakin berkembang, memerlukan pengakuan dan penghargaan terhadap kompetensi tenaga kerja pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik .
2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI
2.1. Ruang Lingkup : Ketenagalistrikan
2.2. Lingkup Penggunanya : Untuk sertifikasi tenaga kerja pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik saluran udara tegangan menengah, pemeliharaan jaringan distribusi saluran tegangan rendah, pemeliharaan gardu distribusi tenaga listrik.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan kompetensi kerja para tenaga kerja pada pekerjaan Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
3.2. Memelihara kompetensi sumber daya manusia bidang distribusi tenaga listrik pada pekerjaan Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
3.3. Sebagai acuan dalam pelaksanaan asesmen oleh LSP dan Asesor
4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4.2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Tentang Sistem Ketenagalistrikan
4.3. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
4.4. Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
4.5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0045 Tahun 2005, Tentang Instalasi Ketenagalistrikan
4.6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:KEP. 268 / MEN / VI / 2007, tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Ketenagalistrikan Sub Sektor Ketenagalistrikan Bidang Distribusi Tenaga Listrik.
4.7. Pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor 210 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi.
4.8. Pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor 301 Tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
KLUSTER : PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI SALURAN UDARAH
NO |
KODE UNIT |
JUDUL UNIT |
01 |
KKK. RT01.003.01 |
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai Prosedur |
02 |
KTL.DH22.101.01 |
Memelihara Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) |
03 |
KTL.DH22.102.01 |
Memelihara Peralatan Hubung Bagi Tegangan Rendah |
04 |
KTL.DH23.104.01 |
Memelihara Hantaran Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) |
05 |
KTL.DH23.220.01 |
Memelihara Transformator Distribusi Gardu Tiang |
06 |
KTL.DH25.208.01 |
Memelihara Sistem Pembumian (Arde) |
6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI
6.1 Mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik yang telah menyelesaikan perkuliahan samapai semester 5 (lima)
7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT
7.1. Hak Pemohon
7.1.1. Mendapatkan kartu tanda peserta
7.1.2. Mendapatkan Informasi tentang Skema Sertifikasi
7.1.3. Mendapatkan Sertifikat Kompeten bagi yang dinyatakan kompeten
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Mempersiapkan bukti-bukti nilai berkait dengan Skema
7.2.2. Membayar biaya uji kompetensi
7.2.3. Mengikuti kegiatan konsultasi pra asesmen
7.2.4. Mentaati Peraturan yang dikeluarkan oleh LSP
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya Sertifikasi sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah)
9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikasi
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) dan formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti berupa :
9.1.3. Pemohon sudah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan
9.1.4. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.2. Proses Asesmen
9.2.1. Proses sertifikasi dilakasanakan pada TUK Teknik Elektro yang telah Diverifikasi oleh LSP POLNES dan ditetapkan melalui keputusan DIREKTUR POLNES
9.2.2. Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan sema sertifikasi Pemeliharaan Jaringan Distribusi Saluran Udarah telah dilakukan secara objektif dan sistemtis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi
9.2.3. Tolak ukur (benchmark) yang relavan untuk Metoda Asesmen dan Alat Asesmen (Assessment Tools) atau perangkat asesmen yang dipilih dan diinterprestasikan untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
9.2.4. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen Pemeliharaan Jaringan Distribusi Saluran Udarah dijelaskan, dibahas dan di klarifikasi dengan peserta sertifikasi
9.2.5. Prisip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.2.6. Bukti yang dikumpulkan pada asesmen mandiri (APL 02) diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti
9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi.
9.3. Proses Uji Kompetensi
9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara Praktek, Tertulis dan Lisan dengan handal dan objektif, serta berdasarkan pada skema sertifikasi.
9.3.2. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Pemeliharaan Jaringan Distribusi Saluran Udarah diverifikasi atau di kalibrasi secara tepat
9.3.3. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.3.4. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, uji tulis dan uji lisan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti
9.3.5. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”
9.4. Keputusan Sertifikasi
9.4.1. Rekomendasi hasil uji kompetensi dari Tim Asesor Kompetensi disampaikan kepada LSP POLNES, untuk selanjutnya dibahas oleh Komite Teknik LSP POLNES.
9.4.2. Keputusan Sertifikasi ditetapkan oleh Komite Teknik LSP melalui mekanisme Rapat Pleno Komite Teknik LSP POLNES. Personel yang terlibat didalam penetapan keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan uji atau pelatihan calon.
9.4.3. Hasil Keputusan Komite Teknik dituangkan dalam Berita Acara selanjut disampaikan ke Direktur LSP untuk dapat ditetapkan .
9.4.4. Keputusan Sertifikasi bersifat mutlak, ketidakpuasan terhadap keputusan tersebut dapat dilakukan melalui Proses Banding.
9.4.5. Keputusan Sertifikasi akan dituangkan dalam bentuk sertifikat kompetensi Masa berlaku sertifikat adalah 3 tahun terhitung sejak sertifikat diterbitkan
9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pelanggaran terhadap kode etik pemegang sertifikat
9.5.2. LSP POLNES menetapkan masa pembekuan dan selama pembekuan LSP POLNES dapat mencabut sertifikat jika pemegang sertifikat tidak mampu memenuhi persyaratan lagi.
9.5.3. Jika sertifikat akan dibekukan, maka LSP POLNES akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan sertifikat.
9.5.4. Jika pemegang sertifikat mengalami kecelakaan kerja yang berdampak pada pengurangan kinerja perusahaan, maka sertifikat akan dicabut.
9.5.5. Apabila sampai dengan batas waktu pembekuan sertifikat, pemegang sertifikat belum memenuhi rekomendasi perbaikan, maka sertifikat akan dicabut.
9.6. Proses Sertifikasi Ulang
9.6.1. Pemegang sertifikat wajib mengajukan permohonan sertifikasi ulang untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat kompetensi yang dimilikinya minimal 2 bulan sebelum berakhirnya masa berlaku sertifikat.
9.6.2. Persyaratan permohonan sertifikasi ulang untuk perpanjangan masa berlaku sertifikat sebagai berikut :
9.7. Penggunaan Sertifikat
9.7.1. Pengguna sertifikat kompetensi harus mematuhi semua persyaratan dari LSP POLNES
9.7.2. Melaksanakan keprofesian sesuai dengan bidang kompetensinya dengan tetap menjaga kode etik profesi.
9.7.3. Memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada dalam Skema Sertifikasi Profesi LSP POLNES
9.7.4. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP POLNES secara khusus maupun profesi kompetensi yang dimiliki.
9.7.5. Memelihara dan meningkatkan kompetensi sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat kompetensinya.
9.7.6. Apabila pemegang sertifikat dinilai melanggar ketentuan penggunaan sertifikat atau merugikan LSP POLNES, maka LSP POLNES dapat melakukan penarikan/pencabutan sertifikat; sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan LSP POLNES.
9.7.7. Mengikuti program surveilen yang ditetapkan LSP POLNES minimal satu tahun sekali.
9.7.8. Melaporkan rekaman laporan hasil pekerjaan setiap 6 (enam) bulan sekali.
9.8. Banding
9.8.1. Peserta Uji Kompetensi dapat mengajukan banding terhadap hasil asesmen jika mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari asesor. Perlakuan tidak adil tersebut meliputi diskriminasi, mempersulit dalam pembuktian asesmen dan konflik kepentingan
9.8.2. Prosedur pengajukan banding atas keputusan hasil asesmen adalah sebagai berikut:
EFIN pajak atau Electronic Filing Identification Number adalah nomor identitas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada wajib pajak untuk melakukan transaksi elektronik di antaranya adalah e-Filing. Gunanya adalah sebagai salah satu alat autentikasi agar setiap transaksi elektronik atau efiling SPT (surat pemberitahuan pajak) dapat dienkripsi sehingga terjamin kerahasiaannya.
Menindaklanjuti MoU antara Polnes dan Inspektorat Pemkab. Penajam Paser Utara maka pada tanggal 9 – 13 Pebruari 2016 telah dilaksakanan “Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Auditor dan Aparatur Pengawas untuk Pelaksanaan Audit Jalan dan Jembatan bagi Auditor Inspektorat Pemkab. Penajam Paser Utara”.
Sehubungan Penyusunan Rencana kebutuhan ketenagaan (formasi) tahun anggaran 2016, bersama ini kami sampaikan kepada jurusan untuk mengisi Format Penyusunan Rencana Kebutuhan.
Kami memiliki 2462 guests dan tidak ada anggota yang online